teng...teng...teng...
tujuh kali jam berdentang. seolah mengatakan selamat jalan kepada pemilik jam itu. pemilik jam yang pergi ke kerajaan Sang Pemilik.
18:30 (6:50 pm) opa pergi
"Ruh yang pergi meninggalkan jasad , jiwa yang terlepas dari raga, saat amalan terputus dari dunia, seorang daya menuju keabadian istana sempurna, berkumpul di perjamuan suci yang ditunggu,
Keindahan dan kilau sejati dari wujud ruh yang terpancar..terlihat oleh penghuni-penghuni yang datang terdahulu, terimakasih atas kehadiran makhluk tuhan yang tercipta untuk dikasihi karena atas kehadiran mereka lah tempat menanam kebaikan dan menuai kebahagiaan yang berasal dari senyuman hati."
Opa pergi meninggalkan kenangan-kenangan indah di ingatan istri, anak-anak dan menantu-menantu, cucu-cucu dan cicit-cicitnya nya.
Opa pergi dengan tenang. Tanpa kesakitan lagi, seperti saat di RS. Opa, qu ga tega, miris liat opa dengankabel-kabel selang-selang itu... opa pasti kesakitan ya.. tapi opa ga bisa bicara, lidah opa kelu, tapi qu bisa liat mata opa. cuma mata opa yang bicara.
Opa, qu sayang sama opa. semua yang kenal opa, salut sama opa.
Opa sangat berarti di kehidupan qu. dan qu rasa smw yg dkt opa pun demikian.
Opa sangat berperan penting.
Opa menebar cinta untuk qt smw.
Senin, 21 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar